Setelah Sebelumnya kita membahas mengenai Pembagian Segmen Dalam Industri Konstruksi selanjutnya penulis akan membahas mengenai dasar dasar dari Manajemen, Penjadwalan, dan Pengendalian Biaya di Industri Kontruksi.
Dalam dunia konstruksi ada suatu ilmu yang dapat kita klasifikasikan menjadi dua hal yang umum, yaitu :
1. Teknologi Konstruksi
2. Manajemen Konstruksi
Pada poin nomor 1 yaitu teknologi konstruksi adalah sesuatu yang berhubungan dengan metode atau teknik yang digunakan dalam pelaksanaan konstruksi seperti menempatkan material fisik dan elemen-elemen konstruksi pada tempatnya di lapangan. Pada saat suatu proyek konstruksi ditentukan, salah satu hal penting yang akan dihadapi oleh para pelaku konstruksi yaitu metode yang akan digunakan saat pelaksanaan konstruksi. Jenis atau tipe metode yang digunakan sangatlah beragam, misalnya kondisi lapangan apakah memungkinkan menggunakan metode A tapi dari segi biaya mahal atau menggunakan metode B tapi kondisi dilapangan tidak memungkinkan, semua tergantung pada pemilihan yang paling memungkinkan dan menguntungkan bagi kita. Setiap metode yang kita pilih harus dipertimbangkan keuntungan dan kerugian dalam metode tersebut serta kita harus mengikuti perkembangan zaman karena selalu muncul metode yang terus diperbarui.
Pada poin nomor 2 yaitu Manajemen Konstruksi, berlawanan pada poin nomor 1 manajemen konstruksi mengacu pada bagaimana sumber daya tersedia bagi perusahaan sehingga dapat di aplikasikan dengan baik pada suatu proyek konstruksi. Dalam manajemen konstruksi ada 5 aspek yang sangat penting untuk diperhatikan atau biasa disebut 5 (lima) M, yaitu :
1. Manpower (Tenaga Kerja)
2. Machiners (Alat dan Peralatan)
3. Material (Bahan Bangunan)
4. Money (Uang)
5. Method (Metode)
Manajemen melibatkan waktu dan pengaplikasian kelima sumber daya di atas untuk membangun suatu proyek konstruksi. Banyak hal yang harus dipertimbangkan pada saat mengatur suatu proyek dan secara sukses mengaplikasikan kelima M tersebut. Keterlibatan perencanaan yang baik dari segi waktu, biaya, dan lingkup proyek merupakan hal yang penting dalam menyukseskan pembangunan suatu proyek.
Tugas seorang manajer pada suatu proyek konstruksi adalah memanfaatkan sumber daya semaksimal mungkin dengan efektif dan efisien dalam kerangka perencanaan waktu, biaya, dan mutu untuk pencapaian tujuan pemilik proyek. Konsep dasar yang menjadi esensi suatu pembangunan proyek konstruksi adalah kemampuan manajer dalam menempatkan sumber daya manusia, peralatan, dan material dengan biaya terbatas, waktu yang telah ditentukan, dan mutu yang sesuai dengan perencanaan awal, sehingga hal ini menjadi tantangan utama seorang manajer proyek kontruksi.
Pekerjaan sebuah proyek konstruksi selalu dimulai dengan 3 (tiga) hal, yaitu
a. Perencanaan (Planning)
b. Penyusunan Jadwal (schedulling)
c. Pengendalian (Controlling)
ketiga poin diatas adalah hal yang sangat penting untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan rencana. Lebih lanjut mengenai ketiga poin diatas kita akan bahas lebih dalam dibawah ini :
A. Perencanaan yaitu suatu proses penentuan tujuan dan sasaran yang melibatkan sumber daya dalam pencapaiannya. Perencanaan yang dibuat dengan baik akan mengikat dan mengarahkan pelaksanaan suatu kegiatan proyek konstruksi dalam memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang akan dicapai.
B. Penjadwalan proyek konstruksi merupakan suatu alat untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh suatu kegiatan dalam penyelesaian. Di samping itu, sebagai alat untuk menentukan kapan mulai dan selesainya kegiatan-kegiatan tersebut. Perencanaan penjadwalan pada proyek konstruksi, secara umum terdiri dari penjadwalan waktu, tenaga kerja, peralatan, material, dan keuangan. Ketepatan penjadwalan dalam pelaksanaan proyek sangat berpengaruh pada terhindarnya banyak kerugian, misalnya pembengkakan biaya konstruksi terutama upah, keterlambatan penyerahan proyek, dan perselisihan atau klaim. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penjadwalan antara lain sebagai berikut:
b.1 Bagi pemberi tugas atau pemilik yaitu :
- Pengetahuan mengenai waktu awal dan akhir suatu proyek
- Dapat Mengevaluasi dan menilai akibat perubahan waktu penyelesaian dan biaya proyek
- Dapat merencanakan cashflow atau arus kas proyek
b.2 Semetara bagi pemberi jasa konstruksi yaitu :
- Dapat merencanakan kebutuhan material, peralatan, dan tenaga kerja
- Dapat mengatur waktu keterlibatan subkontraktor
.C. Pengendalian menuru R.J. Mockler, 1972, dalam buku Imam Soeharto (1997) memberikan pengertian tentang pengendalian. Menurutnya, pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangkan mencapai tujuan dan sasaran.
Demikian pembahasan materi kali ini mengenai Manajemen, Penjadwalan, dan Pengendalian Biaya di Industri Konstruksi, selanjutnya dilain artikel akan di bahas materi mengenai Pengertian Manajemen, terima kasih.
Read more ...
Dalam dunia konstruksi ada suatu ilmu yang dapat kita klasifikasikan menjadi dua hal yang umum, yaitu :
1. Teknologi Konstruksi
2. Manajemen Konstruksi
Pada poin nomor 1 yaitu teknologi konstruksi adalah sesuatu yang berhubungan dengan metode atau teknik yang digunakan dalam pelaksanaan konstruksi seperti menempatkan material fisik dan elemen-elemen konstruksi pada tempatnya di lapangan. Pada saat suatu proyek konstruksi ditentukan, salah satu hal penting yang akan dihadapi oleh para pelaku konstruksi yaitu metode yang akan digunakan saat pelaksanaan konstruksi. Jenis atau tipe metode yang digunakan sangatlah beragam, misalnya kondisi lapangan apakah memungkinkan menggunakan metode A tapi dari segi biaya mahal atau menggunakan metode B tapi kondisi dilapangan tidak memungkinkan, semua tergantung pada pemilihan yang paling memungkinkan dan menguntungkan bagi kita. Setiap metode yang kita pilih harus dipertimbangkan keuntungan dan kerugian dalam metode tersebut serta kita harus mengikuti perkembangan zaman karena selalu muncul metode yang terus diperbarui.
Pada poin nomor 2 yaitu Manajemen Konstruksi, berlawanan pada poin nomor 1 manajemen konstruksi mengacu pada bagaimana sumber daya tersedia bagi perusahaan sehingga dapat di aplikasikan dengan baik pada suatu proyek konstruksi. Dalam manajemen konstruksi ada 5 aspek yang sangat penting untuk diperhatikan atau biasa disebut 5 (lima) M, yaitu :
1. Manpower (Tenaga Kerja)
2. Machiners (Alat dan Peralatan)
3. Material (Bahan Bangunan)
4. Money (Uang)
5. Method (Metode)
Manajemen melibatkan waktu dan pengaplikasian kelima sumber daya di atas untuk membangun suatu proyek konstruksi. Banyak hal yang harus dipertimbangkan pada saat mengatur suatu proyek dan secara sukses mengaplikasikan kelima M tersebut. Keterlibatan perencanaan yang baik dari segi waktu, biaya, dan lingkup proyek merupakan hal yang penting dalam menyukseskan pembangunan suatu proyek.
Tugas seorang manajer pada suatu proyek konstruksi adalah memanfaatkan sumber daya semaksimal mungkin dengan efektif dan efisien dalam kerangka perencanaan waktu, biaya, dan mutu untuk pencapaian tujuan pemilik proyek. Konsep dasar yang menjadi esensi suatu pembangunan proyek konstruksi adalah kemampuan manajer dalam menempatkan sumber daya manusia, peralatan, dan material dengan biaya terbatas, waktu yang telah ditentukan, dan mutu yang sesuai dengan perencanaan awal, sehingga hal ini menjadi tantangan utama seorang manajer proyek kontruksi.
Pekerjaan sebuah proyek konstruksi selalu dimulai dengan 3 (tiga) hal, yaitu
a. Perencanaan (Planning)
b. Penyusunan Jadwal (schedulling)
c. Pengendalian (Controlling)
ketiga poin diatas adalah hal yang sangat penting untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan rencana. Lebih lanjut mengenai ketiga poin diatas kita akan bahas lebih dalam dibawah ini :
A. Perencanaan yaitu suatu proses penentuan tujuan dan sasaran yang melibatkan sumber daya dalam pencapaiannya. Perencanaan yang dibuat dengan baik akan mengikat dan mengarahkan pelaksanaan suatu kegiatan proyek konstruksi dalam memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang akan dicapai.
B. Penjadwalan proyek konstruksi merupakan suatu alat untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh suatu kegiatan dalam penyelesaian. Di samping itu, sebagai alat untuk menentukan kapan mulai dan selesainya kegiatan-kegiatan tersebut. Perencanaan penjadwalan pada proyek konstruksi, secara umum terdiri dari penjadwalan waktu, tenaga kerja, peralatan, material, dan keuangan. Ketepatan penjadwalan dalam pelaksanaan proyek sangat berpengaruh pada terhindarnya banyak kerugian, misalnya pembengkakan biaya konstruksi terutama upah, keterlambatan penyerahan proyek, dan perselisihan atau klaim. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penjadwalan antara lain sebagai berikut:
b.1 Bagi pemberi tugas atau pemilik yaitu :
- Pengetahuan mengenai waktu awal dan akhir suatu proyek
- Dapat Mengevaluasi dan menilai akibat perubahan waktu penyelesaian dan biaya proyek
- Dapat merencanakan cashflow atau arus kas proyek
b.2 Semetara bagi pemberi jasa konstruksi yaitu :
- Dapat merencanakan kebutuhan material, peralatan, dan tenaga kerja
- Dapat mengatur waktu keterlibatan subkontraktor
.C. Pengendalian menuru R.J. Mockler, 1972, dalam buku Imam Soeharto (1997) memberikan pengertian tentang pengendalian. Menurutnya, pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangkan mencapai tujuan dan sasaran.
Demikian pembahasan materi kali ini mengenai Manajemen, Penjadwalan, dan Pengendalian Biaya di Industri Konstruksi, selanjutnya dilain artikel akan di bahas materi mengenai Pengertian Manajemen, terima kasih.